NAMA :
SEPTIAN SUHARDIANSYAH
NIM :
A1A1 13 076
PRODI :
PENDIDIKAN EKONOMI KEAHLIAN AKUNTANSI
PERAN
GURU DALAM MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media yang telah
dikenal saat ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari
itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan
serta cara pembuatannya. Semua ini akan dijelaskan pada pembahasan berikut.
1. Dilihat dari Sifatnya, media dibagi ke
dalam:
a. Media Auditif
Media ini hanya
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder. Media ini
tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b. Media Visual
Media
ini hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan
gambar diam seperti strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar
atau lukisan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang
bergerak seperti film kartun.
c. Media Audiovisual
Media ini mempunyai
unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik dan lebih menarik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan
kedua. Media ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu Audiovisual diam,
audiovisual gerak, audiovisual murni, dan audio visual tidak murni.
2. Dilihat dari Kemampuan Jangkauannya, media dibagi ke dalam:
a. Media dengan daya liput luas
dan serentak, seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat
mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang actual secara serentak tanpa
harus menggunakan ruangan khusus. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh
tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam
waktu yang sama.
b. Media dengan daya liput yang
terbatas oleh ruang dan tempat, media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang
dan tempat yang khusus seperti film, sound slide. Film, yang harus menggunakan
tempat yang tertutup dan gelap.
3. Dilihat dari Cara atau Teknik Pemakaiannya, media dibagi ke
dalam:
a. Media diproyeksikan seperti film, slide, film strip,
transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat
proyeksi khusus sepertifilm projector untuk memproyeksikan
film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, operhead
projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat
proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
b.Media yang tidak diproyeksikan. seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lain
sebagainya.
media pembelajaran merupakan sarana
atau alat yang digunakan (guru) dalam menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa agar proses pembelajaran dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai,
efektif, efisien dan berdaya tarik.
MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU
Media sebagai
alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri.
Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan guru
kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk
dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang
rumit atau kompleks.
Sebagai
alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pengajaran. Hal ini dilandaskan dengan keyakinan bahwa proses belajar
mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik
dalam tenggang waktu yang cukup lama.
Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan
proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu
dalam proses belajar mengajar.
Dan gurulah yang mempergunakannya untuk membelajarkan anak didik demi
tercapainya tujuan pengajaran.
MEMILIH MEDIA YANG TEPAT
Tidak semua anggapan
yang menyatakan bahwa semakin canggih media yang digunakan akan semakin tinggi
hasil belajar yang didapatkan adalah benar. Untuk tujuan pembelajaran tertentu
dapat saja penggunaan papan tulis lebih efektif dan lebih efesien daripada
penggunaan LCD, apabila bahan ajarnya dikemas dengan tepat serta disajikan
kepada siswa yang tepat pula. Sungguhpun demikian, secara operasional ada
sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, antara lain
:
1. Access
Kemudahan
akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang
diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan oleh murid? Misalnya,
kita ingin menggunakan media internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu,
apakah ada saluran untuk koneksi ke internet, adakah jaringan teleponnya? Akses
juga menyangkut aspek kebijakan, misalnya apakah murid diizinkan untuk
menggunakan komputer yang terhubung ke internet? Jangan hanya kepala sekolah
saja yang boleh menggunakan internet, tetapi juga guru/karyawan dan murid.
Bahkan murid lebih penting untuk memperoleh akses.
2. Cost
Biaya
juga harus menjadi bahan pertimbangan. Banyak jenis media yang dapat menjadi
pilihan kita. Media pembelajaran yang canggih biasanya mahal. Namun biaya itu
harus kita hitung dengan aspek manfaat. Sebab semakin Jurnal Pendidikan
pendayagunaan Media Pembelajaran banyak yang menggunakan, maka unit cost dari
sebuah media akan semakin menurun.
3. Technology
Mungkin
saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tetapi kita perlu memperhatikan
apakah teknisinya tersedia dan mudah menggunakannya? Katakanlah kita ingin
menggunakan media audio visual untuk di kelas, perlu kita pertimbangkan, apakah
ada aliran listriknya, apakah voltase listriknya cukup dan sesuai, bagaimana
cara mengoperasikannya? Interactivity Media yang baik adalah yang dapat memunculkan
komunikasi dua arah atau interaktivitas. Semua kegiatan pembelajaran yang akan
dikembangkan oleh guru tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran tersebut.
4. Organization
Pertimbangan
yang juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya apakah pimpinan sekolah
atau pimpinan yayasan mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya? Apakah di
sekolah tersedia sarana yang disebut pusat sumber belajar?
5. Novelty
Kebaruan dari media
yang akan dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Sebab media yang lebih baru
biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi murid.
Dari beberapa pertimbangan di atas,
yang terpenting adalah adanya perubahan sikap guru agar mau memanfaatkan dan
mengembangkan media pembelajaran yang “mudah dan murah”, dengan memanfaatkan
sumberdaya yang ada di lingkungan sekitarnya serta memunculkan ide dan
kreativitas yang dimilikinya. Kemudian Hakikat dari pemilihan media ini
pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai, atau mengadaptasi
media yang bersangkutan.
0 comments:
Post a Comment