Keterampilan Yang Harus Dimilik Guru Dalam
Mengajar
keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan
tugas. Menurut Alvin W Howard, mengajar adalah suatu aktivitas untuk memberi,
menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan,mengubah atau mengembangkan
ide (cita-cita).
Menurut
Warni Rasyidin mengemukakan bahwa mengajar adalah keterlibatan guru dan siswa
dalam interaksi proses belajar mengajar. Guru sebagai koordinator
menyusun,mengorganisasi dan mengatur situasi belajar
Menurut AG
Soejono mengajar adalah usaha guru memimpin muridnya keperubahan situasi dalam
arti kemajuan dalam proses perkembangan intelek pada khususnya dan proses
perkembangan jiwa, sikap, pribadi serta keterampilan pada umumnya.
Berdasarkan
dengan pengertian diatas maka dapat dipahami bahwa mengajar adalah usaha yang
dilaksanakan oleh guru melalui bahan pengajaran yang diarahkan kepada siswa
agar dapat membawa perubahan baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Keterampilan
mengajar adalah kecakapan atau kemampuan guru dalam menyajikan materi
pelajaran. Dengan demikian seorang guru harus mempunyai persiapan mengajar
antara lain, guru harus menguasai bahan pengajaran mampu memilih metode yang
tepat dan penguasaan kelas yang baik.
Keterampilan
mengajar sangat penting dimiliki oleh seorang guru sebab guru memegang peranan
penting dalam dunia pendidikan.oleh karena itu guru harus memiliki berbagai
keterampilan menagajar antara lain:
1. Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
a) Membuka Pelajaran
Kalimat-kalimat awal
yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran.
Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal
pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak
berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Komponen-komponen dan
prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran: Hubungan dengan Kelas. Ada
banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal
tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan.
Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan
pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan
kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid
dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan
metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa
murid untuk memusatkan perhatian mereka. Menghubungkan Pelajaran. Hubungkan
pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran baru yang
diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu
harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid
dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan
kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan.
Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya
penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar. Menguraikan
Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan
pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat
terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat,
jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru
belum mengajarkan pelajaran itu.
b) Menutup Pelajaran
Jangan akhiri pelajaran
dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar
sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga
dengan doa sekitar tiga sampai lima menit. Komponen-komponen dan
prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran.
Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah
disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau
penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang
disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran
tersebut. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya. Waktu
menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana
pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan
berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka.
Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu
depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam
pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin
murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh
karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau
pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita
bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara
yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks”
sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak
sabar. Memberikan tugas. Tugas-tugas harus direncanakan dengan
saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas
akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.
2. Keterampilan
menjelaskan.
Keterampilan
menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara
sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya,
misalnya antara sebab dan akibat, definisi dan contoh atau dengan sesuatu yang
belum diketahui.Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan
dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian
penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam
berinteraksi dengan siswa didalam kelas.
Tujuan
memberikan penjelasan antara lain:
- Membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum, fakta, definisi dan prinsip secara obyektif.
- Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan
- Untuk mendapat balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalapahaman mereka.
- Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti- bukti dalam pemecahan masalah.
3. Keterampilan
Bertanya.
Keterampilan bertanya adalah merupakan keterampilan
yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar, karena metode
apapun, tujuan pengajaran apapun yang ingin dicapai dan bagaimana keadaan siswa
yang dihadapi,maka bertanya kepada siswa merupakan hal yang tidak dapat
ditinggalkan. Karena pertanyaan yang diajukan kepada siswa agar berpengaruh
tidaklah mudah. Memberi pertanyaan perlu adanya latihan dari guru-guru.
Sehingga diharapkan guru dapat menguasai dan melaksanakan keterampilan bertanya
pada situasi yang tepat, sebab memberi pertanyaan secara efektif dan efisien
akan dapat menimbulkan perubahan tingkah laku baik pada guru maupun dari siswa.
Dari guru yang sebelumnya selalu aktif memberi informasi akan berubah menjadi
banyak mengundang interaksi siswa, sedangkan dari siswa yang sebelumnya secara
pasif mendengarkan keterangan guru akan berubah menjadi banyak berpartisipasi
dalam bertanya,menjawab pertanyaan mengemukakan pendapat. Hal ini akan
menimbulkan adanya cara belajar siswa aktif yang berkadar tinggi. Untuk lebih
memudahkan guru dalam menggunakan keterampilan bertanya hendaknya seorang guru
mengetahui kegunaan dari penggunaan keterampilan bertanya.
- Adapun kegunaan dari penggunaan keterampilan bertanya adalah :
- Akan dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap pokok bahasa yang akan dibahas.
- Dapat memusatkan perhatian siswa terhadap pokok bahasan
- Dapat mengembangkan keaktifan dan berfikir siswa
- Dapat mendorong siswa untuk dapat menggunakan pandangan-pandangan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas
- Sebagai umpan balik bagi guru untukmengetahui sejauhmana prestasi belajar siswa selama proses belajar mengajar
- Dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisir dan memberi informasi yang pernah didapat sebelumnya.
4. Keterampilan
Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses interaksi edukatif dengan kata lain kegiatan-kegiatan
untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya
proses interaksi edukatif.Yang termasuk kedalam hal ini adalah misalnya
penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas,
pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik, atau
penetapan norma kelompok yang produktif.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran.Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran.Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas.
5. Keterampilan
Memberi Penguatan
Yang dimaksud dengan keterampilan memberi penguatan
adalah respon positif dari guru kepada anak didik yang telah melakukan suatu
perbuatan baik. Pemberian penguatan ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar
anak lebih giat berpartisiasi dalam interaksi belajar mengajar dan siswa agar
mengulangi lagi perbuatan yang baik walaupun pemberian penguatan sangat mudah
pelaksanaannya, namun kadang-kadang banyak diantara guru yang tidak melakukan
pemberian penguatan kepada muridnya yang melakukan perbuatan baik.
Pemberian
penguatan dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa tujuan dan manfaat
apabila dapat dilakukan dengan tepat antara lain:
- Dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap materi
- Dapat mendorong siswa untuk berbuat baik dan produktif
- Dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa itu sendiri
- Dapat meningkatkan cara belajar siswa aktif
- Dapat mendorong siswa untukeningkatkan belajarnya secara mandiri.
Walaupun
pemberian penguatan sifatnya sederhana dalam pelaksanaannya, namun dapat pula pemberian
penguatan yang diberikan kepada siswa justru membuat siswa enggan belajar
karena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan
siswa tersebut, pemberian penguatan yang berlebihan akan berakibat fatal. Untuk
itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam pemberian
penguatan antara lain:
a. Hangat
dan Antusias
Guru dalam
memberikan penguatan kepada siswa hendaknya menunjukkan sifat yang baik,
menarik dan juga sungguh-sungguh sehingga siswa merasa senang dengan sikap guru
diwaktu memberi penguatan. Dalam pemberian penguatan diharapkan guru
menunjukkan ekspresi wajah yang menarik, sinar mata yang sejuk, suara yang
jelas dan enak didengar.
b.
Bermakna
Pemberian
penguatan hendaknya disesuaikan dengan tingkat pencapaian keberhasilan siswa
dan mempunyai arti bagi siswa yang melakukan perbuatan itu sehingga penguatan
dapat diterima siswa dengan senang hati.
c. Hindari
Penggunaan Penguatan Negatif
Walaupun
pemberian kritik atau hukuman adalah efektif untuk dapat mengubah
motivasi,penampilan dan tingkah laku siswa, namun pemberian itu memiliki akibat
yang sangat kompleks, dan secara psikologis agak kontraversial,karena itu
sebaiknya dihindari banyak akibat yang muncul yang tidak dikehendaki misalnya
siswa menjadi frustasi,pemberani, hukuman dianggap sebagai kebanggaan,dan
peristiwa akan terulang kembali.
d.
Penggunaan Bervariasi
Pemberian
penguatan seharusnya diberikan secara bervariasi baik komponennya maupun
caranya dan diberikan secara hangat dan antusias. Penggunaan cara dan jenis
komponen yang sama misalnya guru selalu menggunakan kata-kata “bagus” akan
mengurangi efektivitas pemberian penguatan. Pemberian penguatan juga akan
bermanfaat bila arah pemberiannya bervariasi, mula-mula keseluruhan anggota
kelas,kemudian kelompok kecil, akhirnya keindividu, atau sebaliknya tidak
berurutan.
6. Keterampilan
Memberi Variasi
Variasi
adalah suatu kegiatan Guru dalam konteks interaksi belajar mengajar yang
bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam proses belajar mengajar
murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme,serta penuh
partisipasi.Keterampilan variasi yang tepat dalam proses belajar mengajar akan
dapat memberi manfaat bagi siswa antara lain:
- Dapat menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang diberikan kepadanya.
- Dapat memberi motivasi kepada siswa untuk memusatkan perhatiannya pada proses belajar mengajar.
- Dapat menghindari kebosanan siswa dalam belajar.
- Dapat mendorong anak untuk mengadakan diskusi dengan temannya.
Pemberian Variasi
dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai perubahan pengajaran dari
yang satu dengan yang lain.Disinilah pentingnya seorang Guru menguasai berbagai
metode dalam mrngajar sebab dengan menggunakan berbagai metode dalam mengajar
akan membangkitkan gairah belajar siswa. Misalnya saja seorang Guru diawal mata
pelajaran menggunakan metode ceramah kemudian diselingi dengan metode tanya
jawab mau tak mau siswa akan mempunyai keseriusan dalam memperhatikan
pelajaran.
7. Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil.
Yang dimaksud dengan diskusi kelompok kecil di sini adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok individu dalam suatu interaksi tatap muka secara kooperatif untuk tujuan membagi informasi, membuat keputusan, dan memecahkan masalah Keterampilan membimbing diskusi memilih kelebihan dan keterbatasan antara lain :
Kelebihannya
Yang dimaksud dengan diskusi kelompok kecil di sini adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok individu dalam suatu interaksi tatap muka secara kooperatif untuk tujuan membagi informasi, membuat keputusan, dan memecahkan masalah Keterampilan membimbing diskusi memilih kelebihan dan keterbatasan antara lain :
Kelebihannya
- Kelompok memiliki sumber daya yang lebih banyak daripada individu. Pengetahuan dan pengalaman sekelompok orang yang jelas lebih banyak dari pengetahuan dan pengalaman seseorang.
- Anggota kelompok sering diberi masukan dan motivasi dari anggota lain, yang berusaha agar sumbangan pikiran bermanfaat untuk keberprestasian kelompok.
- Kelompok dapat mengprestasikan keputusan yang lebih baik
- Anggota kelompok memiliki ikatan yang kuat terhadap keputusan yang diambil dengan melalui keterklibatannya dalam diskusi.
- Partisipasi dalam diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar individu dalam satu kelompok dan dalam kelompok yang lain.
Keterbatasan
- Diskusi memakan waktu
- Pemborosan waktu
- Diskusi dapat menekan pendirian
8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Secara fisik bentuk
pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang
untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil
dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa
serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa.
Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih
akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk
belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari
guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta
adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan
pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk
kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik
(materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini adalah: Ketrampilan
mengadakan pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan
membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
0 comments:
Post a Comment