Monday, December 1, 2014

MAKALAH STRUKTUR DAN SISTEM SOSIAL





STRUKTUR DAN SISTEM SOSIAL

Ilmu Budaya Dasar



OLEH:





Septian Suhardiansyah
A1A1 13 076



PENDIDIKAN EKONOMI KEAHLIAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2 0 1 4
  















BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Sistem sosial adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan timbal balik relatif konstan (Jabal Tarik Ibrahim dalam bukunya Sosiologi Pedesaan). Hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus. Sistem sosial merupakan kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (komponen atau elemen). Sistem sosial merupakan ciptaan dari manusia, dalam hal ini sistem sosial terjadi karena manusia adalah makhluk social. Sistem sosial mempengaruhi perilaku manusia, karena di dalam suatu sistem sosial tercakup pula nilai-nilai dan norma-norma yang merupakan aturan perilaku anggota-anggota masyarakat. Dalam setiap sistem sosial pada tingkat-tingkat tertentu selalu mempertahankan batas-batas yang memisahkan dan membedakan dari lingkungannya (sistem social lainnya). Selain itu, di dalam sistem sosial ditemukan juga mekanisme-mekanisme yang dipergunakan atau berfungsi mempertahankan sistem sosial tersebut.
Masyarakat desa merupakan “sistem sosial” yang komprehensif, artinya di dalam masyarakat desa terdapat semua bentuk pengorganisasian atau lembaga-lembaga yang diperlukan untuk kelangsungan hidup atau untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Di era globalisasi seperti sekarang ini, hanya ada beberapa masyarakat desa yang masih mempertahankan upaya pemenuhan kebutuhan hidup dari dalam masyarakat desa sendiri.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa itu struktur sosial?
2.    Apa itu sistem sosial?


C.  Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui pengertian struktur sosial di Indonesia.
2.    Untuk mengetahui seperti apa sistem sosial di Indonesia





BAB II
PEMBAHASAN

A.  Struktur Sosial

Menurut Koentjaraningrat menjelaskan bahwa struktur sosial adalah kerangka yang dapat menggambarkan kaitan berbagai unsur dalam masyarakat. Sementara itu, Soeleman B. Taneko menjelaskan bahwa struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yakni kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial.
Dimensi struktural ada dua macam, yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Dimensi vertikal akan melihat masyarakat secara bertingkat sedangkan dimensi horizontal biasa disebut sebagai diferensiasi atau pengelompokn sosial ; yaitu pembedaan sosial secara horizontal dalam arti perbedaan-perbedaan tersebut tidak mengandung perbedaan secara bertingkat, melainkan berbeda saja satu dan lainnya.
Pengelompokan manusia secara horizontal tersebut menimbulkan perasaan in group dan out group atas dasar propesi, pekerjaan , suku , ras, agama, dan sebagainya.

1.      Komponen Dalam Struktur Sosial
Status dan peranan
Status atau kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Adapun kedudukan sosial artinya tempat sosial secara umum dalam masyarakatnya sehubungan orang-orang lain, di dalam lingukngan pergaulannya, prestise ( harga diri ) dan hak-hak serta kewajibannya.
Ada dua pengertian kedudukan sosial di dalam struktur sosial ( 1 ) kedudukan berarti tempat seseorang dalm pola tertutup, (2) kedudukan diartikan sebagai kumpulan hak dan kewajiban yang jika secara nyata dapat dilihat dalam gejala seperti : perbedaan hak , dan kewajiban antara menejer perusahaan dan para pekerja.
Jika dilihat proses memperolehnya, kedudukan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1.  Kedudukan seseorang yang diperoleh dari bawaan (ascribed status) yang diantaranya kedudukan yang berasifat biologis.
2. Kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau dengan yang disengaja (achieved status).

2.     Institusi (Lembaga) Sosial
Lembaga sosial adalah alat untuk mengikat perilaku anggota masyarakat agar berprilaku sesuai dengan tatanan dan aturan yang menjadi kesepakatan kelompok sosial.
3.    Pelapisan Sosial
Tidak ada manusia yang memiliki kualifikasi yang sama , termasuk di dalamnya adalah kemampuan untuk mengakses kebutuhan akan benda-benda yang memiliki nilai ekonomi.
Makin ke atas kelompok tersebut makin mengecil hingga di pucuk piramida tersebut merupakan anggota masyarakat yang memiliki kualifikasi terbaik dalam kelompoknya.
Adapun makin ke bawah , maka kelompok tersebut makin besar, dengan diisi oleh kelompok-kelompok yang makin rendah pula derajat kualifikasinya.
Adapun kualifikasi manusia itu sendiri dibedakan atas kualifikasi positif dan kualifikasi negatif.
4.    Kelompok Sosial ( Social group )
Kelompok sosial merupakan akibat dari konsekuensi dari kedudukan manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berkecendrungan berkelompok dengan manusia lainnya (gregoriusness).
Konsekuensi perbedaan kelompok sosial tersebut melahirkan gejala sosial yang memunculkan kemungkinan pertentangan dan juga kerjasama antara satu kelompok dan lainnya.

5.    Dinamika Sosial
Dinamika sosial merupakan salah satu penelaan ilmu sosiologi yang membahas tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial. Objek pembahasan ini meliputi :
1.      Pengendalian sosial (social control)
pengendalian sosial merupakan cara atau proses pengawasan baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan untuk mengajak, mendidik, bahkan memakssa warga masyarakat agar para anggota masyarakat mematuhi, dan nilai yang berlaku.
2.      Penyimpangan sosial (role expectation)
Perilaku menyimpang adalah perilaku sejumlah besar orang yang dianggap tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku sehingga penyimpangan tersebut menimbulkan reaksi-reaksi tertentu seperti celaan, cemoohan, gunjingan masyarakat hingga menimbulkan hukuman.
3.      Mobilitas sosial (Social Mobility)
Mobilitas sosial merupakan peristiwa sosial dimana individu atau kelompok bergerak atau berpindah kealas sosial satu kelapisan sosial lainnya baik pergerakan itu mengarah pada gerak sosial dari lapisan sosial bawah bergerak ke atas atau sebaliknya, yaitu bergerak kebawah.
4.      Perubahan Sosial (Social Change)
Perubahan sosial adalah pergeseran nilai-nilai, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, pelapisan sosial, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dsb. Perubahan sosial disebut juga transformasi sosial. Perubahan sosial mengarah pada pergeseran yang bersifat dari pola-pola kehidupan yang tradisional ke arah modern tetapi ada juga yang justru bergeser dari pola-pola peradaban yang maju ke pola-pola tradisional atau bahkan mengalami kehancuran.
B.  Sistem Sosial
Sistem artinya hubungan saling terkait antara bagian satu dengan bagian lainya yang berfungsi melakukan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan tertentu. Didalam teori-teori sosial terdapat dua pendekatan yang selalu menjadi bahan referensi (rujukan) dalam setiap pambahasan atas gejala-gajala sosial, yaitu:
1  Pendekatan fungsional
Pendekatan ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Talcott Parson. Beberapa poin teori sosial tersebut diantaranya :
a.  Kehidupan sosial itu terdiri dari gabungan gabungan atau elemen-elemen yang saling berhubungan antara satu dan lainnya.
b.   Hubungan atar elemen tersebut bersifat saling memengaruhi.
c.   Sistem sosial selalu bergerak kearah keseimbangan yang dinamis, artinya menanggapi perubahan yang terjadi akibat pengaruh yang datang dari luar demi mencapai integrasi sosial.
d.  Integrasi sosial yang terjadi dilakukan melalui proses adaptasi, institusionalisai (pelembagaan), dan proses-proses lainnya
e.   Perubahan sistem sosial terjadi secara gradual, artinya melalui penyesuaian antar unsur
f.   Perubahan sistem sosial disebabkan oleh adanya penemuan-penemuan baru didlam masyarakat
g.  Gaya integrasi sosial dari sistem sosial akibat terjadinya konsensus (kesepakatan) nilai dan norma sosial, yang merupakan prinsip dan tujuan yang ingin dicapai warga masyarakatnya.

Cohen, yang juga aliran fungsional, mengemukakan teorinya bahwa sistem sosial selalu berjalan seperti berikut :
a.    Nilai dan norma sosial merupakan unsur yang mendasari kehidupan sosial.
b.    Sistem sosial terbentuk karena ada komitmen.
c.    Sistem sosial didasari oleh solidaritas warga masyarakatnya.
d.   Sistem sosial didasari oleh adanya kerjasama.
e.    Sistem sosial cenderung bertahan lama.
f.     Sistem sosial selalu bertahan pada konsensus.
g.    Sistem sosial cenderung untuk berintegrasi.
h.    Dalam sistem sosial menuntut adanya otoritas (kewenangan) dan legitimasi (pengakuan)

2.      Pendekatan konflik
Konflik adalah keadaan anggota masyarakat yang saling bertikai, bertentangan, dan bersaing dengan keinginan untuk saling menyingkirkan, menjatuhkan, mengalahkan, hingga memusnahkan, walaupun harus menggunakan kekerasan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Dengan demikian, pendekatan ini mengasumsikan kehidupan sosial selalu berada dalam konflik.



Masyarakat Sebagai Sistem
Secara substansial terdapat titik temu yaitu masyarakat merupakan kumpulan manusia yang terdiri dari komponen-komponen :
a.    Terdapat sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar, saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
b.    Mencari struktur dan sistem sosial budaya, baik skala kecil maupun dalam skala besar antar kelompok.
c.    Menempati kawasan tertentu dan hidup di dalam kawasan tersebut dalam waktu yang relatif lama hingga antar generasi.

Adapun soerjono seokamto mengemukakan bahwa ciri-ciri kehidupan masyarakat adalah :
a.    Manusia yang hidup bersama-sama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang individu.
b.    Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama.
c.    Manyadari bahwa kehidupan mereka merupakan satu kesatuan.
d.   Merupakan sistem bersama yang menimbulkan kebudayaan sebagai akibat dari perasaan saling terkait antara satu dan lainnya.

Marion Levy membuat kriteria masyarakat kehidupan kelompok manusia, diantaranya :
a.    Kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggota.
b.    Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.
c.    Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
d.   Kesetiaan pada sistem tindakan utama secara bersama-sama.

Terdapat tiga persyaratan untuk membentuk masyarakat yaitu :
a.    Terdapat sekumpulan orang.
b.    Bermukim di wilayah tertentu dalam jangka waktu yang relatif lama.
c.    Akibat dari hidup di tempat tertentu dalam jangka waktu yang lama tersebut akhirnya menghasilkan pola-pola kelakuan yang sering disebut kebudayaan.












BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan

Sistem sosial adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan timbal balik relatif konstan (Jabal Tarik Ibrahim dalam bukunya Sosiologi Pedesaan). Hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus.
Masyarakat desa merupakan “sistem sosial” yang komprehensif, artinya di dalam masyarakat desa terdapat semua bentuk pengorganisasian atau lembaga-lembaga yang diperlukan untuk kelangsungan hidup atau untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Termasuk di dalamnya adalah petani.
Struktur sosial masyarakat terbagi berdasarkan luas kepemilikan lahan menjadi dua golongan besar yaitu buruh tani dan pemilik tanah. Buruh tani mempunyai kedudukan sosial yang paling bawah dengan aktivitas ekonomi yang terbatas pada pengerahan tenaga buruh upahan kepada kaum pemilik tanah.
Perkembangan struktur sosial masyarakat desa saat ini masih mengenal adanya dua strata tersebut, namun kegiatan ekonomi yang ada telah berkembang sehingga kesejahteraan buruh tani dapat lebih meningkat. Pola kemitraan yang sejajar juga telah terbentuk antara buruh tani dan pemilik tanah.

B.  Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, maka dari itu penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan  penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. Terimakasih.







DAFTAR PUSTAKA


Setiadi, Elly M. Dan Kolip Usman. 2011. Pengantar Sosiologi : Sistem dan Struktur Sosial. Cetakan pertama. Jakarta : Percetakan kencana.
file.upi.edu/ai.php?dir…/JUR…Struktur%20Masyarakat%20Petani… pada hari Kamis, Pukul 20.42.
Martini,18 agustus 2009,Stratifikasi Sosial,google.com,https://5osial.wordpress.com/tag/stratifikasi-sosial-masyarakat-petani/. 12 Maret 2011.
pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/Semrutin_22-08-08.pdf pada hari Kamis, Pukul 19.02
Widjajati, laela,sabtu,09 januari 2010,Pengertian Sistem Sosial (menurut sosiologi),google.com,http://laely-widjajati.blogspot.com/2010/01/pengertian-sistem-sosial-menurut.html,12 Maret 2011.
Yudhono,Jodhi.selasa 1 maret 2011.Subak, Aset Keunikan Budaya Bali,google.com, http://oase.kompas.com/read/2011/03/01/0104296/Subak,Aset Keunikan Budaya Bali,13 maret 2011.


0 comments:

Post a Comment