Septian
Suhardiansyah
A1A1
13 076
PENDIDIKAN
EKONOMI KEAHLIAN AKUNTANSI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2
0 1 4
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sistem
sosial adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan
timbal balik relatif konstan (Jabal Tarik Ibrahim dalam bukunya Sosiologi
Pedesaan). Hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus
menerus. Sistem sosial merupakan kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian
(komponen atau elemen). Sistem sosial merupakan ciptaan dari manusia, dalam hal
ini sistem sosial terjadi karena manusia adalah makhluk social. Sistem sosial
mempengaruhi perilaku manusia, karena di dalam suatu sistem sosial tercakup
pula nilai-nilai dan norma-norma yang merupakan aturan perilaku anggota-anggota
masyarakat. Dalam setiap sistem sosial pada tingkat-tingkat tertentu selalu
mempertahankan batas-batas yang memisahkan dan membedakan dari lingkungannya
(sistem social lainnya). Selain itu, di dalam sistem sosial ditemukan juga
mekanisme-mekanisme yang dipergunakan atau berfungsi mempertahankan sistem
sosial tersebut.
Masyarakat desa merupakan “sistem
sosial” yang komprehensif, artinya di dalam masyarakat desa terdapat semua
bentuk pengorganisasian atau lembaga-lembaga yang diperlukan untuk kelangsungan
hidup atau untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Di era globalisasi
seperti sekarang ini, hanya ada beberapa masyarakat desa yang masih
mempertahankan upaya pemenuhan kebutuhan hidup dari dalam masyarakat desa
sendiri.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa itu struktur sosial?
2. Apa itu sistem sosial?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian struktur
sosial di Indonesia.
2. Untuk mengetahui seperti apa sistem
sosial di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Struktur Sosial
Menurut Koentjaraningrat menjelaskan
bahwa struktur sosial adalah kerangka yang dapat menggambarkan kaitan berbagai
unsur dalam masyarakat. Sementara itu, Soeleman B. Taneko menjelaskan bahwa
struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok
yakni kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial
serta lapisan-lapisan sosial.
Dimensi struktural ada dua macam,
yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Dimensi vertikal akan melihat
masyarakat secara bertingkat sedangkan dimensi horizontal biasa disebut sebagai
diferensiasi atau pengelompokn sosial ; yaitu pembedaan sosial secara
horizontal dalam arti perbedaan-perbedaan tersebut tidak mengandung perbedaan
secara bertingkat, melainkan berbeda saja satu dan lainnya.
Pengelompokan manusia secara
horizontal tersebut menimbulkan perasaan in group dan out group atas dasar
propesi, pekerjaan , suku , ras, agama, dan sebagainya.
1. Komponen Dalam Struktur Sosial
Status dan peranan
Status atau kedudukan diartikan sebagai tempat atau
posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Adapun kedudukan sosial artinya
tempat sosial secara umum dalam masyarakatnya sehubungan orang-orang lain, di
dalam lingukngan pergaulannya, prestise ( harga diri ) dan hak-hak serta
kewajibannya.
Ada dua pengertian kedudukan sosial
di dalam struktur sosial ( 1 ) kedudukan berarti tempat seseorang dalm pola
tertutup, (2) kedudukan diartikan sebagai kumpulan hak dan kewajiban yang jika
secara nyata dapat dilihat dalam gejala seperti : perbedaan hak , dan kewajiban
antara menejer perusahaan dan para pekerja.
Jika dilihat proses memperolehnya, kedudukan dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :
1.
Kedudukan
seseorang yang diperoleh dari bawaan (ascribed status) yang diantaranya
kedudukan yang berasifat biologis.
2. Kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau dengan
yang disengaja (achieved status).
2. Institusi (Lembaga) Sosial
Lembaga sosial adalah alat untuk
mengikat perilaku anggota masyarakat agar berprilaku sesuai dengan tatanan dan
aturan yang menjadi kesepakatan kelompok sosial.
3. Pelapisan Sosial
Tidak ada manusia yang memiliki
kualifikasi yang sama , termasuk di dalamnya adalah kemampuan untuk mengakses
kebutuhan akan benda-benda yang memiliki nilai ekonomi.
Makin ke atas kelompok tersebut
makin mengecil hingga di pucuk piramida tersebut merupakan anggota masyarakat
yang memiliki kualifikasi terbaik dalam kelompoknya.
Adapun makin ke bawah , maka kelompok tersebut makin
besar, dengan diisi oleh kelompok-kelompok yang makin rendah pula derajat
kualifikasinya.
Adapun
kualifikasi manusia itu sendiri dibedakan atas kualifikasi positif dan
kualifikasi negatif.
4. Kelompok Sosial ( Social group )
Kelompok sosial merupakan akibat
dari konsekuensi dari kedudukan manusia sebagai makhluk sosial yang selalu
berkecendrungan berkelompok dengan manusia lainnya (gregoriusness).
Konsekuensi perbedaan kelompok
sosial tersebut melahirkan gejala sosial yang memunculkan kemungkinan
pertentangan dan juga kerjasama antara satu kelompok dan lainnya.
5. Dinamika Sosial
Dinamika sosial merupakan salah satu
penelaan ilmu sosiologi yang membahas tentang perubahan-perubahan yang terjadi
dalam kehidupan sosial. Objek pembahasan ini meliputi :
1. Pengendalian sosial (social control)
pengendalian
sosial merupakan cara atau proses pengawasan baik yang direncanakan maupun yang
tidak direncanakan untuk mengajak, mendidik, bahkan memakssa warga masyarakat
agar para anggota masyarakat mematuhi, dan nilai yang berlaku.
2. Penyimpangan sosial (role
expectation)
Perilaku
menyimpang adalah perilaku sejumlah besar orang yang dianggap tidak sesuai
dengan norma dan nilai yang berlaku sehingga penyimpangan tersebut menimbulkan
reaksi-reaksi tertentu seperti celaan, cemoohan, gunjingan masyarakat hingga
menimbulkan hukuman.
3. Mobilitas sosial (Social Mobility)
Mobilitas
sosial merupakan peristiwa sosial dimana individu atau kelompok bergerak atau berpindah
kealas sosial satu kelapisan sosial lainnya baik pergerakan itu mengarah pada
gerak sosial dari lapisan sosial bawah bergerak ke atas atau sebaliknya, yaitu
bergerak kebawah.
4. Perubahan Sosial (Social Change)
Perubahan
sosial adalah pergeseran nilai-nilai, norma-norma sosial, pola-pola perilaku
organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, pelapisan sosial, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial, dsb. Perubahan sosial disebut juga transformasi
sosial. Perubahan sosial mengarah pada pergeseran yang bersifat dari pola-pola
kehidupan yang tradisional ke arah modern tetapi ada juga yang justru bergeser
dari pola-pola peradaban yang maju ke pola-pola tradisional atau bahkan
mengalami kehancuran.
B.
Sistem Sosial
Sistem artinya hubungan saling terkait antara bagian
satu dengan bagian lainya yang berfungsi melakukan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan tertentu. Didalam teori-teori sosial terdapat dua pendekatan
yang selalu menjadi bahan referensi (rujukan) dalam setiap pambahasan atas
gejala-gajala sosial, yaitu:
1
Pendekatan fungsional
Pendekatan ini menggunakan teori
yang dikemukakan oleh Talcott Parson. Beberapa poin teori sosial tersebut
diantaranya :
a. Kehidupan
sosial itu terdiri dari gabungan gabungan atau elemen-elemen yang saling berhubungan
antara satu dan lainnya.
b. Hubungan atar elemen tersebut bersifat saling
memengaruhi.
c. Sistem
sosial selalu bergerak kearah keseimbangan yang dinamis, artinya menanggapi
perubahan yang terjadi akibat pengaruh yang datang dari luar demi mencapai
integrasi sosial.
d. Integrasi
sosial yang terjadi dilakukan melalui proses adaptasi, institusionalisai
(pelembagaan), dan proses-proses lainnya
e. Perubahan
sistem sosial terjadi secara gradual, artinya melalui penyesuaian antar unsur
f. Perubahan
sistem sosial disebabkan oleh adanya penemuan-penemuan baru didlam masyarakat
g. Gaya
integrasi sosial dari sistem sosial akibat terjadinya konsensus (kesepakatan)
nilai dan norma sosial, yang merupakan prinsip dan tujuan yang ingin dicapai
warga masyarakatnya.
Cohen, yang juga aliran fungsional, mengemukakan
teorinya bahwa sistem sosial selalu berjalan seperti berikut :
a. Nilai dan norma sosial merupakan
unsur yang mendasari kehidupan sosial.
b. Sistem sosial terbentuk karena ada
komitmen.
c. Sistem sosial didasari oleh
solidaritas warga masyarakatnya.
d. Sistem sosial didasari oleh adanya
kerjasama.
e. Sistem sosial cenderung bertahan
lama.
f. Sistem sosial selalu bertahan pada
konsensus.
g. Sistem sosial cenderung untuk
berintegrasi.
h. Dalam sistem sosial menuntut adanya
otoritas (kewenangan) dan legitimasi (pengakuan)
2. Pendekatan konflik
Konflik adalah keadaan anggota
masyarakat yang saling bertikai, bertentangan, dan bersaing dengan keinginan
untuk saling menyingkirkan, menjatuhkan, mengalahkan, hingga memusnahkan,
walaupun harus menggunakan kekerasan untuk mewujudkan keinginan tersebut.
Dengan demikian, pendekatan ini mengasumsikan kehidupan sosial selalu berada
dalam konflik.
Masyarakat Sebagai Sistem
Secara substansial terdapat titik temu yaitu masyarakat
merupakan kumpulan manusia yang terdiri dari komponen-komponen :
a. Terdapat sejumlah orang yang
jumlahnya relatif besar, saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
b. Mencari struktur dan sistem sosial
budaya, baik skala kecil maupun dalam skala besar antar kelompok.
c. Menempati kawasan tertentu dan hidup
di dalam kawasan tersebut dalam waktu yang relatif lama hingga antar generasi.
Adapun soerjono seokamto mengemukakan bahwa ciri-ciri
kehidupan masyarakat adalah :
a. Manusia yang hidup bersama-sama
sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang individu.
b. Bercampur atau bergaul dalam waktu
yang cukup lama.
c. Manyadari bahwa kehidupan mereka
merupakan satu kesatuan.
d. Merupakan sistem bersama yang
menimbulkan kebudayaan sebagai akibat dari perasaan saling terkait antara satu
dan lainnya.
Marion Levy membuat kriteria masyarakat kehidupan
kelompok manusia, diantaranya :
a. Kemampuan bertahan yang melebihi
masa hidup seorang anggota.
b. Perekrutan seluruh atau sebagian
anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.
c. Adanya sistem tindakan utama yang
bersifat swasembada.
d. Kesetiaan pada sistem tindakan utama
secara bersama-sama.
Terdapat
tiga persyaratan untuk membentuk masyarakat yaitu :
a. Terdapat sekumpulan orang.
b. Bermukim di wilayah tertentu dalam
jangka waktu yang relatif lama.
c. Akibat dari hidup di tempat tertentu
dalam jangka waktu yang lama tersebut akhirnya menghasilkan pola-pola kelakuan
yang sering disebut kebudayaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem sosial adalah sejumlah
kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan timbal balik relatif
konstan (Jabal Tarik Ibrahim dalam bukunya Sosiologi Pedesaan). Hubungan
sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus.
Masyarakat desa merupakan “sistem
sosial” yang komprehensif, artinya di dalam masyarakat desa terdapat semua
bentuk pengorganisasian atau lembaga-lembaga yang diperlukan untuk kelangsungan
hidup atau untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Termasuk di
dalamnya adalah petani.
Struktur sosial masyarakat terbagi
berdasarkan luas kepemilikan lahan menjadi dua golongan besar yaitu buruh tani
dan pemilik tanah. Buruh tani mempunyai kedudukan sosial yang paling bawah
dengan aktivitas ekonomi yang terbatas pada pengerahan tenaga buruh upahan
kepada kaum pemilik tanah.
Perkembangan struktur sosial
masyarakat desa saat ini masih mengenal adanya dua strata tersebut, namun
kegiatan ekonomi yang ada telah berkembang sehingga kesejahteraan buruh tani
dapat lebih meningkat. Pola kemitraan yang sejajar juga telah terbentuk antara
buruh tani dan pemilik tanah.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, maka dari itu penulis banyak berharap para
pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya. Terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Setiadi, Elly M. Dan Kolip Usman. 2011. Pengantar
Sosiologi : Sistem dan Struktur Sosial. Cetakan pertama. Jakarta : Percetakan
kencana.
file.upi.edu/ai.php?dir…/JUR…Struktur%20Masyarakat%20Petani…
pada hari Kamis, Pukul 20.42.
Martini,18
agustus 2009,Stratifikasi Sosial,google.com,https://5osial.wordpress.com/tag/stratifikasi-sosial-masyarakat-petani/. 12 Maret 2011.
pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/Semrutin_22-08-08.pdf
pada hari Kamis, Pukul 19.02
Widjajati,
laela,sabtu,09 januari 2010,Pengertian Sistem Sosial (menurut
sosiologi),google.com,http://laely-widjajati.blogspot.com/2010/01/pengertian-sistem-sosial-menurut.html,12 Maret 2011.
Yudhono,Jodhi.selasa
1 maret 2011.Subak, Aset Keunikan Budaya Bali,google.com, http://oase.kompas.com/read/2011/03/01/0104296/Subak,Aset Keunikan Budaya Bali,13 maret 2011.
0 comments:
Post a Comment