Sunday, October 5, 2014

Makalah Sejarah Keluarga

PENGANTAR PENDIDIKAN
sejarah keluarga




O L E H :


SEPTIAN SUHARDIANSYAH
A1A1 13076



PENDIDIKAN EKONOMI KEAHLIAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2013




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Istilah keluarga sudah tidak asing lagi kita dengar, karena pada dasarnya keluarga merupakan unit terkecil yang menjadi faktor utama dalam pembentukkan karakter dan prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Sejarah keluarga pada dasarnya sudah ada sejak zaman manusia pertama yang di ciptakan di bumi yakni pada masa diturunkannya Nabi Adam as dan Hawa di bumi. Mengapa? Karena Adam dan Hawa sudah membentuk sebuah unit terkecil dalam masyarakat yakni keluarga yang didalamnya terdiri dari individu yang di atur oleh seorang kepala keluarga (suami) dan di ikuti oleh semua anggotanya dan mereka semua tinggal dalam satu tempat yang sama serta saling komunikasi dan saling ketergantungan. Untuk itu dalam makalah ini akan di bahas lebih lanjut tentang keluarga dan sistem-sistem yang di atur dalam keluarga.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian keluarga, dan apa saja yang terkait dengan itu?
2.      Apa fungsi dan peranan keluarga dalam kehidupan sehari-hari?
3.      Bagaimana bentuk-bentuk keluarga?
4.      Mengapa pendidikan dalam keluarga perlu diterapkan dalam menunjang berhasilnya sistem dalam keluarga?






BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH KELUARGA
A.    Pengertian Keluarga dan Fungsi Keluarga

Istilah keluarga sudah tidak asing lagi kita dengar, karena pada dasarnya keluarga merupakan unit terkecil yang menjadi faktor utama dalam pembentukkan karakter dan prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Sejarah keluarga pada dasarnya sudah ada sejak zaman manusia pertama yang diciptakan di bumi yakni pada masa di turunkannya Nabi Adam as dan Hawa di bumi. Mengapa? Karena Adam dan Hawa sudah membentuk sebuah unit terkecildalam masyarakat yakni keluarga yang di dalamnya terdiri dari individu yang di atur oleh seorang kepala keluarga (suami)dan di ikuti oleh semua anggotanya dan mereka semua tinggal dalam satu tempat yang sama serta saling komunikasi dan saling ketergantungan.

Dalam sebuah keluarga terdapat dua atau lebih pribadi yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan, ataupun adopsi (pengangkatan). Dan setiap anggota memiliki peran masing-masing dalam keluarga untuk menciptakan dan mempertahankan kebudayaan yang ada.
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam suatu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk. Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu :
1.)    Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta social dari tiap anggota keluarga ( Duvall dan Logan, 1080).
2.)    Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing  dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya ( Bailon dan Maglaya, 1978).
3.)    Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu tempat, di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1988).

Peranan keluarga adalah menggambar seperangkat prilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan  dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga di dasari oleh  oleh harapan  dan pola prilaku dalam keluarga, kelompok, dan masyarakat. Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
2.      Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan membentuk satu rumah tangga.
3.      Memiliki satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, serta anak dan saudara.
4.      Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
Terdapat 5 (lima) fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat yaitu :
a.       Fungsi Biologis, yaitu :    
1.      Untuk meneruskan keturunan.
2.      Memelihara dan membesarkan anak.
3.      Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi.
4.      Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya.
5.      Member kesempatan untuk bekreasi.

b.      Fungsi Psikologis, yaitu :
1.      Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih saying.
2.      Pendewasaan kepribadian bagi anggotanya.
3.      Perlindungan secara psikologis.
4.      Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat.
c.       Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi, yaitu :
1.      Meneruskan nilai-nilai budaya setiap budaya.
2.      Sosialisasi.
3.      Pembentukkan norma-norma tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta perkembangan kehidupan keluarga.

d.      Fungsi Sosial

e.       Fungsi Pendidikan yaitu :
1.      Penanaman keterampilan tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan fungsi-fungsi lain.

B.  Bentuk-bentuk Keluarga
Keluarga di bagi menjadi beberapa bentuk yaitu :
1.      Berdasarkan garis keturunan yaitu :
a.       Patri Linear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi dimana hubungan itu di susun berdasarkan jalur ayah.
b.      Matri Linear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi dimana hubungan itu di susun melalui jalur garis keturunan ibu.
2.      Berdasarkan garis perkawinan yaitu :
a.       Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan seorang istri.
b.      Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang  suami dengan lebih dari satu istri.
3.      Berdasarkan pemukiman yaitu :
a.       Patrilokal adalah sepasang suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan saudara atau keluarga suami.
b.      Matrilokal.
c.       Neolokal adalah pasangan suami istri tinggal jauh dengan keluarga  suami atau istri.
4.      Berdasarkan jenis anggota keluarga yaitu :
a.          Keluarga inti (Nuclear Family) yang terdiri dari ayah ibu, anak-anaknya.
b.         Keluarga besar (Extended Family).
c.          Keluarga duda atau janda (Single Family).
d.         Keluarga berkomposisi (Composite Family).
e.          Keluarga Kabitas (Cahabition Family).
5.      Berdasarkan kekuasaan yaitu :
a.          Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.
b.         Matriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga  adalah pihak lain.
c.          Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.

C.    Pendidikan dalam Keluarga

Pendidikan dalam Keluarga adalah tanggungjawab orang tua, dengan peran Ibu lebih banyak. Karena Ayah biasanya pergi bekerja dan kurang ada di rumah, maka hubungan Ibu dan anak lebih menonjol. Meskipun peran Ayah juga amat penting, terutama sebagai tauladan dan pemberi pedoman. Kalau anak sudah mendekat dewasa peran Ayah sebagai penasehat juga penting, karena dapat memberikan aspek berbeda dari yang diberikan Ibu. Oleh karena hubungan Ayah dan anak terbatas waktunya, terutama di hari kerja, maka Ayah harus mengusahakan agar pada hari libur memberikan waktu lebih banyak untuk bersama dengan anak-anaknya.
Jika penghasilan keluarga tergantung pada penghasilan Ayah yang kurang memadai untuk kehidupan keluarga dapat menimbulkan persoalan pendidikan yang tidak sedikit. Ada pendapat berbeda tentang pendidikan dalam keluarga, yaitu tentang pemberian kebebasan kepada anak. Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya sejak permulaan diberikan kebebasan maksimal kepada anak. Dalam hal ini faktor pendidikan kepada anak sudah berakhir sebelum anak itu dewasa. Dalam kenyataan terbukti bahwa keluarga yang menerapkan pendidikan keluarga dapat menghasilkan pribadi-pribadi anak yang menjadi baik. Pendidikan dalam Keluarga dapat memberikan pengaruh besar terhadap karakter anak. Sebab itu kunci utama untuk menjadikan pribadi anak menjadi baik yang terutama terletak dalam pendidikan dalam keluarga.

Dan karakter yang ditumbuhkan adalah faktor yang amat penting dalam kepribadian anak, karena banyak mempengaruhi prestasi dalam berbagai bidang. Ilmu pengetahuan dan kemampuan teknik adalah penting untuk pencapaian keberhasilan, tetapi tidak akan mampu mencapai hasil maksimal kalau tidak disertai karakter. Hal itu terutama karena pada waktu ini faktor karakter kurang menjadi perhatian dalam penyelenggaraan pendidikan. Ini semua harus menjadi salah satu hasil penting usaha pendidikan, baik pendidikan dalam keluarga, pendidikan sekolah maupun pendidikan dalam masyarakat. Akan tetapi karena pendidikan pada anak paling dulu dilmulai dalam pendidikan dalam keluarga, maka pendidikan dalam keluarga yang seharusnya memberikan dasar yang kemudian diperkuat dan dilengkapi dalam pendidikan sekolah dan pendidikan dalam masyarakat.
Akhirnya memang tergantung pada para orang tua sendiri apakah pedoman itu dilaksanakan atau tidak. Akan tetapi karena secara alamiah orang tua ingin anaknya menjadi baik dan sukses, maka banyak kemungkinan orang tua akan berusaha menerapkan pedoman itu dalam hidup mereka.
Namun, tidak jarang saat ini kita di pertontonkan dengan banyak kasus yang tidak mencerminkan pentingnya sistem dalam keluarga, khususnya yang membahas tentang peranan ke dua orang dalam mendidik anak-anaknya. Salah satu contohnya adalah kasus kecelakaan maut yang menimpa Abdul Qadir Jaelani alias Dul (13 tahun), putra bungsu musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianti, yang dinilai psikolog Kasandra Putranto merupakan cermin pentingnya penerapan sistem dalam keluarga.
Pada kasus Dul, terlepas dari latar belakang keluarganya yang mengalami perceraian, penerapan sistem keluarga mungkin belum berjalan dengan baik. Alhasil, di usia yang masih sangat belia, Dul dapat mengemudikan kendaraan di malam hari tanpa pengawasan orang tua, yang pada akhirnya memicu terjadinya kecelakaan maut yang menewaskan enam orang.  Menurut Kasandra Putranto, sistem dalam keluarga seyogyanya akan mengajarkan anak untuk hormat dan patuh terhadap peraturan yang ada sebab, sistem dalam keluarga jugalah yang pertama mengajari anak bertanggung jawab. Nilai-nilai baik di dalam keluarga pun akan diterapkan seorang anak dalam kehidupan bermasyarakat hingga ia tumbuh dewasa. Keluarga pula, yang pertama kali mengajarkan keluarga dan tanggung jawab berjalan seimbang. Sehingga, seharusnya kita semua mesti paham bahwa memiliki kendaraan bermotor berarti siap menerima tanggung jawab yang ada, tidak hanya hati-hati tapi juga cermat. Oleh karena itulah, memiliki kendaraan bermotor tidak sesuai bila belum dewasa.
Di Indonesia, yaitu di Negara kita sendiri fenomena anak usia 13 tahun mengemudi dan memiliki kendaraan bermotor, kini sudah dianggap hal biasa. Kondisi ini timbul akibat sistem hukum yang tidak tegas dan masyarakat yang belum menyadari sepenuhnya akan pentingnya keamanan dan keselamatan anak di bawah umur. Kondisi ini sangat berbeda dengan beberapa negara yang menerapkan hukum ketat terkait kepemilikan dan izin mengendarai kendaraan bermotor. Negara Eropa misalnya, tidak mengizinkan remaja di bawah 16 tahun memiliki SIM atau kendaraan bermotor.
Negara-negara Eropa juga tidak menerapkan pidana atau kurungan apabila melanggar. Sanksi sosial lebih banyak ditekankan sebagai bentuk hukuman. Oleh karena itu, para pelanggar harus mengakui kesalahan yang dilakukan dan berjanji tidak mengulanginya lagi. Dengan demikian kamipun mengharapkan, bentuk sanksi seperti ini juga dapat diterapkan di Indonesia serta perlu adanya perbaikan terhadap sistem yang ada dalam keluarga.
Berdasarkan pengertian, peranan, dan fungsi keluarga yang kita ketahui, maka sebuah keluarga saling ketergantungan dengan keluarga yang lain dalam hidup bermasyarakat. Dalam perkembangannya sejarah keluarga memiliki perkembangan yang cukup pesat. Oleh karena itu, perlu adanya pengetahuan tentang sejarah keluarga khususnya di Indonesia.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Keluarga merupakan bagian terpenting dalam kehidupan sebab keluarga merupakan pendorong, penyemangat, serta pemberi support dan pemberi motivasi kepada kita semua untuk menjalani hidup ini agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik selalu dalam senang atau susah. Keluarga yang tangguh, akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang tangguh, dan kemudian menjadikan Indonesia sebagai negara yang tangguh. Dengan demikian sangat diperlukan adanya sistem dalam keluarga yang dapat memberikan cerminan kepada setiap anggota keluarga tentang tata cara yang baik untuk dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.




           






DAFTAR PUSTAKA
http://www. Cisco.com/ Pendidikan dalam Keluarga/learning.


 

0 comments:

Post a Comment